KARANGANYAR-Mulai Senin (10/11) pekan depan, Sebanyak 13.200 siswa sekolah dasar (SD) di eks desa tertinggal di Karanganyar mendapat bantuan makanan tambahan. Program yang ditujukan untuk meningkatkan gizi siswa SD tersebut dilakukan selama 30 hari dengan total anggaran Rp 792 juta.
“Sasaran kami adalah 13.200 siswa SD di 35 desa eks IDT (inpres desa tertinggal),” ungkap Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat (KPM), Sri Desto Untung Raharjo, di sela-sela sosialisasi Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) di Pendopo rumah dinas bupati, kemarin (6/11).
Menurutnya, siswa tersebut tersebar di 103 SD/MI di 13 kecamatan di Karanganyar. Dengan PMTAS ini, bukan hanya gizi dan kesehatan mereka yang meningkat. Tetapi pada akhirnya tingkat kecerdasan mereka ikut terdongkrak. “Kenapa kami memilih di eks desa yang masuk program IDT, karena meski sekarang tidak IDT lagi tetapi 99,99 persen penduduknya adalah warga kurang mampu. Jadi kami berharap bantuan ini bisa membantu,” lanjut Desto.
Menurut Desto makanan tambahan tersebut akan dibagikan kepada siswa SD mulai kelas 1-6 di sekolah yang telah ditetapkan. Setiap hari, selama 30 hari, mereka akan mendapat kudapan dan susu senilai Rp 2 ribu per siswa. “Tahun lalu kami hanya menganggarkan Rp 1.400. Tetapi karena Dewan (DPRD) ingin anak-anak mendapatkan susu juga, akhirnya anggaran per siswa di naikkan menjadi Rp 2 ribu,” jelasnya.
Lantas, apa saja menu yang harus dihidangkan kepada siswa? Desto mengatakan setiap sekolah telah menerima panduan terkait jenis makanan dan nilai gizi yang harus dipenuhi dalam setiap penyajian kudapan tersebut. Hanya saja dirinya menegaskan makanan yang disajikan tidak boleh berbentuk nasi atau makanan berat. “Namanya juga makanan tambahan, harus berbentuk kudapan. Kalau bisa bahan yang digunakan juga komoditi asli daerah mereka,” papar Desto.
Desto mengatakan makanan yang disediakan diharapkan bukan produk pesanan. Melainkan diolah dan dimasak sendiri oleh ibu-ibu PKK dan perwakilan orang tua murid atau komite sekolah. Dengan demikian semua pihak akan terlibat dalam usaha mencerdaskan dan memperbaiki gizi generasi penerus. “Masalah uang, nanti akan kami transfer ke rekening sekolah penerima,” ujarnya. (rk/bun)
S;jawapos